"Kampanye Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) dengan Menerapkan Teknologi Kecerdasan Artifisial (AI)"
- Meningkatkan kesadaran dan kepedulian siswa terhadap lingkungan hidup.
- Memberikan pengalaman belajar berbasis teknologi dan proyek nyata.
- Mengintegrasikan nilai Adiwiyata dengan keterampilan digital abad 21.
- Menumbuhkan kreativitas siswa melalui pemanfaatan media digital interaktif berbasis AI.
2. Tantangan yang Dihadapi
- Fasilitas digital yang masih terbatas, seperti jumlah perangkat komputer/chromebook yang belum mencukupi.
- Akses internet di sekolah yang kadang tidak stabil sehingga menghambat penggunaan aplikasi berbasis AI.
- Belum adanya program rutin yang mengintegrasikan teknologi digital dengan kampanye lingkungan.
- Guru perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru, khususnya penggunaan aplikasi AI untuk desain poster atau pembuatan video.
- Waktu pembelajaran yang terbatas membuat guru harus pintar mengatur agar target pembelajaran dan proyek kampanye dapat tercapai.
- Membutuhkan kreativitas dalam menghubungkan materi pembelajaran dengan isu lingkungan hidup agar tetap kontekstual.
- Sebagian siswa masih pasif dalam mengikuti kegiatan, cenderung hanya bergantung pada teman yang lebih aktif.
- Keterampilan digital siswa tidak merata; ada yang sudah terbiasa menggunakan aplikasi desain, tetapi ada juga yang masih pemula.
- Motivasi siswa untuk peduli lingkungan masih rendah, sehingga perlu strategi khusus agar mereka lebih terlibat dan merasa memiliki program ini.
- Siswa membuat poster kampanye lingkungan dengan aplikasi desain Canva Edu berbasis AI.
- Siswa memproduksi video pendek menggunakan tools AI sederhana (misalnya text-to-video atau AI video editor).
- Guru membentuk kelompok heterogen agar siswa dengan kemampuan digital berbeda dapat saling membantu.
- Melibatkan siswa aktif sebagai tutor sebaya bagi teman yang masih kesulitan menggunakan aplikasi.
- Memanfaatkan laptop dan ponsel pintar siswa yang tersedia.
- Menggunakan aplikasi AI gratis/versi trial untuk efisiensi.
- Karya kampanye siswa dipresentasikan di kelas dan dipublikasikan di media sosial sekolah.
- Memberikan penghargaan simbolis kepada kelompok dengan karya paling inspiratif untuk meningkatkan motivasi.
4. Capaian-capaian yang Berhasil Diraih
- Menyusun modul ajar berbasis proyek (PjBL) yang mengintegrasikan teknologi AI dan tema lingkungan.
- Menyiapkan perangkat digital (laptop, ponsel pintar) serta aplikasi AI gratis untuk desain poster dan editing video.
- Membentuk kelompok belajar heterogen agar keterampilan siswa bisa saling melengkapi.
- Siswa aktif merancang poster digital dan video kampanye dengan tema peduli lingkungan.
- Guru membimbing kelompok secara bergiliran, memberikan pertanyaan pemantik, dan memfasilitasi diskusi.
- Hasil karya siswa dipresentasikan di kelas, didiskusikan bersama, lalu dipublikasikan di media sosial sekolah.
- Penerapan Project Based Learning (PjBL) membuat siswa belajar melalui pengalaman nyata.
- Pemanfaatan AI dalam pembuatan media kampanye meningkatkan kreativitas siswa.
- Refleksi bersama setelah presentasi memperkuat kemampuan berpikir kritis dan komunikasi.
- Optimalisasi penggunaan perangkat siswa (HP/laptop) dan jaringan internet sekolah.
- Pemanfaatan aplikasi AI gratis/trial untuk efisiensi.
- Dukungan dari guru lain dalam memberikan masukan terhadap karya siswa.
- Siswa lebih kreatif, inovatif, dan percaya diri dalam menyampaikan ide.
- Kesadaran siswa terhadap pentingnya menjaga lingkungan meningkat.
- Guru mendapatkan pengalaman baru dalam memadukan teknologi AI dengan pendidikan lingkungan.
- Tercipta berbagai karya kreatif berupa poster digital dan video kampanye lingkungan yang menarik, edukatif, dan sesuai konteks sekolah.
- Siswa mampu menggunakan aplikasi berbasis AI untuk mendukung pembelajaran, khususnya dalam kampanye lingkungan.
- Tumbuhnya budaya kolaborasi antara siswa dalam kelompok, serta antara guru dengan siswa dalam mengembangkan ide kampanye.
- Kesadaran lingkungan meningkat: siswa mulai lebih disiplin dalam memilah sampah dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah.
- Keterampilan digital berkembang: siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga praktik langsung menggunakan teknologi AI.
- Motivasi belajar bertambah: siswa lebih antusias karena pembelajaran bersifat aplikatif, kreatif, dan sesuai dengan dunia mereka.
- Guru semakin terbiasa menggunakan teknologi AI sebagai bagian dari strategi pembelajaran.
- Guru mendapatkan pengalaman dalam menerapkan model Project Based Learning (PjBL) berbasis teknologi.
- Adanya refleksi bersama menjadikan guru lebih terbuka terhadap umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.
- Sekolah memperoleh media kampanye lingkungan yang dapat dipajang di ruang publik dan media sosial sekolah.
- Citra sekolah sebagai sekolah peduli lingkungan sekaligus melek teknologi semakin kuat.
- Meningkatnya dukungan dan partisipasi warga sekolah dalam mendukung program Adiwiyata.

- Meningkatkan kesadaran siswa dalam menjaga lingkungan.
- Mengembangkan keterampilan digital abad 21 melalui pemanfaatan AI.
- Mendorong kolaborasi aktif antara siswa dan guru.
- Menguatkan citra sekolah sebagai sekolah peduli lingkungan dan adaptif terhadap teknologi.
- Untuk Guru: Perlu terus mengasah keterampilan digital dan kreativitas dalam mengintegrasikan teknologi dengan pembelajaran kontekstual.
- Untuk Siswa: Diharapkan terus menjaga kepedulian terhadap lingkungan dan memanfaatkan teknologi secara positif.
- Untuk Sekolah: Perlu menyediakan sarana pendukung yang lebih memadai, terutama perangkat digital dan akses internet stabil.
- Untuk Sekolah Lain: Praktik baik ini dapat direplikasi dengan menyesuaikan kondisi sekolah masing-masing, terutama dalam penggunaan AI untuk kampanye lingkungan.