LAPORAN
On the Job Training
Berbagi Praktik Baik & Revisi Rencana Pembelajaran
A. PendahuluanKegiatan On the Job Training (OJT) merupakan bagian penting dalam pengembangan profesionalisme guru. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang nyata melalui praktik langsung di kelas, sehingga guru dapat meningkatkan keterampilan pedagogik, inovasi pembelajaran, serta kemampuan refleksi diri.
Dalam pelaksanaannya, OJT terdiri atas tiga sesi utama, yaitu Video Pembelajaran, Open Class, dan Peer Teaching. Setiap sesi memberikan kesempatan bagi guru untuk:
- Merancang dan memanfaatkan media pembelajaran digital.
- Melaksanakan pembelajaran kolaboratif yang diamati serta dievaluasi.
- Melatih keterampilan mengajar secara lebih percaya diri di hadapan rekan sejawat.
Melalui kegiatan ini, guru tidak hanya berlatih mengimplementasikan rencana pembelajaran, tetapi juga belajar mengatasi berbagai tantangan, menemukan solusi inovatif, serta memperbaiki strategi agar lebih sesuai dengan kebutuhan siswa. Hasil dari proses ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus memberi kontribusi positif bagi pengembangan sekolah sebagai komunitas belajar.
B. Laporan Pelaksanaan 3 Sesi Pembelajaran1. Sesi 1: Video PembelajaranPelaksanaan
Guru menyusun dan membuat video pembelajaran sesuai dengan materi ajar yang telah direncanakan. Video ini kemudian digunakan sebagai bahan ajar tambahan yang dapat diakses siswa secara fleksibel, baik di dalam maupun di luar kelas.
Tantangan
- Keterbatasan keterampilan teknis dalam proses editing video.
- Keterbatasan perangkat dan waktu dalam pembuatan konten yang sesuai standar.
Solusi
- Menggunakan aplikasi editing sederhana yang mudah dipelajari.
- Membagi peran dengan rekan sejawat, misalnya ada yang fokus pada pembuatan materi, ada yang menangani teknis.
- Menyusun storyboard sederhana agar proses pembuatan lebih terarah.
Capaian
- Video pembelajaran berhasil menarik perhatian siswa dan memudahkan mereka memahami materi.
- Materi dalam bentuk video dapat digunakan kembali sebagai arsip digital serta sumber belajar mandiri.
- Meningkatkan motivasi belajar siswa karena media pembelajaran lebih variatif.
Dokumentasi Kegiatan Video Pembelajaran
On The Job Training 1
"Implementasi Real Teaching di Kelas"
2. Sesi 2: Open Class
Pelaksanaan
Guru melaksanakan pembelajaran terbuka yang dihadiri oleh rekan sejawat sebagai observer. Pada sesi ini, metode pembelajaran kolaboratif diterapkan dengan mengajak siswa bekerja dalam kelompok, berdiskusi, serta mempresentasikan hasil kerja mereka.
Tantangan
- Keterbatasan waktu untuk menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran.
- Beberapa siswa masih pasif dan kurang percaya diri dalam mengemukakan pendapat.
- Perlu pengaturan kelas yang lebih baik agar diskusi berjalan efektif.
Solusi
- Menentukan prioritas materi inti yang wajib disampaikan.
- Memberikan stimulus berupa pertanyaan pemantik untuk mendorong siswa aktif.
- Membagi kelompok dengan komposisi heterogen agar siswa saling membantu.
- Mengatur alokasi waktu dengan lebih disiplin sesuai skenario pembelajaran.
Capaian
- Siswa terlihat lebih aktif bertanya, berdiskusi, dan berani menyampaikan pendapat di depan kelas.
- Guru mendapatkan masukan konstruktif dari observer terkait strategi pembelajaran dan pengelolaan kelas.
- Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif dan menumbuhkan suasana belajar yang menyenangkan.
Dokumentasi Kegiatan Open Class
On The Job Training 2
"Implementasi Real Teaching di Kelas"
3. Sesi 3: Peer Teaching
Guru melaksanakan praktik mengajar di hadapan rekan sejawat (peer teaching) dengan skenario pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pada sesi ini, guru berlatih menerapkan metode pembelajaran inovatif, memanfaatkan media digital, serta mengelola kelas secara efektif.
Tantangan
- Perasaan gugup dan kurang percaya diri saat mengajar di hadapan sesama guru.
- Keterbatasan variasi metode sehingga ada risiko pembelajaran berjalan monoton.
- Kesulitan dalam menjaga keseimbangan antara penjelasan guru dan aktivitas siswa.
Solusi
- Melakukan latihan terlebih dahulu sebelum pelaksanaan peer teaching.
- Menyiapkan media pembelajaran interaktif (slide, video, atau aplikasi edukatif).
- Menyusun skenario pembelajaran dengan detail agar alur kegiatan lebih terarah.
- Mengatur strategi komunikasi agar lebih percaya diri dan fokus pada tujuan pembelajaran.
Capaian
- Guru mampu melaksanakan pembelajaran dengan lebih percaya diri dan tenang.
- Interaksi antara guru dan “siswa” (rekan sejawat) terjalin baik, menunjukkan simulasi pembelajaran yang hidup.
- Mendapatkan masukan yang konstruktif dari rekan sejawat untuk perbaikan lebih lanjut.
- Meningkatkan keterampilan guru dalam mengelola kelas dan memanfaatkan media pembelajaran.
Dokumentasi Kegiatan Peer Teaching
.png)
On The Job Training 3
Melaksanakan praktik mengajar di hadapan rekan sejawat dan fasilitator
(Kelompok 3_Batch 2 Banyuwangi_3)
C. Berbagi Praktik Baik (Best Practices)Selama pelaksanaan On the Job Training (OJT), terdapat beberapa praktik baik yang berhasil diterapkan dan terbukti memberikan dampak positif terhadap proses pembelajaran, antara lain:
1. Pemanfaatan Media Digital
Menggunakan video pembelajaran, slide interaktif, dan aplikasi pendukung untuk menarik perhatian siswa serta memperkaya sumber belajar.
2. Kolaborasi Guru dan Siswa
Menerapkan diskusi kelompok kecil dan presentasi hasil kerja yang membuat siswa lebih aktif dan saling mendukung.
3. Refleksi Bersama
Melibatkan rekan sejawat dalam memberikan masukan konstruktif melalui sesi open class dan peer teaching sehingga guru lebih mudah memperbaiki strategi.
4. Pendekatan Diferensiasi
Menyesuaikan metode pembelajaran dengan kemampuan dan kebutuhan siswa yang beragam, sehingga semua siswa bisa terlibat aktif sesuai potensinya.
5. Pengelolaan Waktu yang Lebih Efektif
Menetapkan prioritas materi inti dan mengatur alokasi waktu antara penjelasan guru serta aktivitas siswa agar pembelajaran berjalan seimbang.
6. Peningkatan Kepercayaan Diri Guru
Melalui peer teaching, guru semakin terlatih untuk tampil percaya diri, kreatif, dan komunikatif dalam mengelola kelas.
D. Revisi Rencana PembelajaranBerdasarkan hasil refleksi dan masukan dari pelaksanaan tiga sesi On the Job Training (OJT), terdapat beberapa perbaikan dalam rencana pembelajaran agar lebih efektif, kontekstual, dan relevan dengan kebutuhan siswa, yaitu sebagai berikut:
1. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran ditulis lebih spesifik, terukur, dan sesuai dengan capaian pembelajaran.
2. Kegiatan Pembelajaran yang Lebih Variatif
Menambahkan aktivitas yang berpusat pada siswa (student-centered learning) seperti diskusi kelompok, role play, dan project sederhana.
3. Penggunaan Media Pembelajaran
Mengoptimalkan media digital interaktif (video, presentasi, aplikasi edukasi) agar siswa lebih terlibat aktif.
4. Penyisipan Ice Breaking dan Motivasi
Memberikan aktivitas singkat di awal pembelajaran untuk membangun semangat dan fokus siswa.
5. Pengelolaan Waktu
Mengatur alokasi waktu yang seimbang antara penjelasan guru, diskusi, latihan, dan refleksi siswa.
6. Evaluasi dan Refleksi Siswa
Menambahkan kegiatan refleksi di akhir pembelajaran agar siswa dapat menilai pemahamannya sendiri serta memberikan umpan balik untuk guru.
7. Kontekstualisasi Materi
Mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa agar lebih bermakna dan mudah dipahami.
E. Penutup
Kegiatan On the Job Training ini memberikan kesempatan yang sangat berharga untuk mengasah kompetensi guru dalam merancang, melaksanakan, dan merefleksikan proses pembelajaran. Melalui tiga sesi utama-Video Pembelajaran, Open Class, dan Peer Teaching-guru tidak hanya berlatih mengajar, tetapi juga belajar berkolaborasi, beradaptasi, dan berinovasi sesuai kebutuhan kelas.
Tantangan yang dihadapi selama proses ini menjadi pengalaman berharga untuk terus memperbaiki strategi pembelajaran, sementara praktik baik yang diperoleh diharapkan dapat menginspirasi rekan sejawat dalam menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif, efektif, dan bermakna.
Akhirnya, semoga laporan, praktik baik, dan revisi rencana pembelajaran ini dapat menjadi bukti nyata perkembangan profesionalisme guru serta kontribusi positif bagi peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
***